Category Archives: Dauroh Syekh

Dosa-dosa Abu Hazim menurut Abu Turob

Saudaraku sekalian…

Antara Abu Turob serta pasukannya di Dammaj dan Abu Hazim Magetan sebenarnya crash, ya saling bertikai, karena Abu Hazimpun sebenarnya berdosa menurut Abu Turob dkk. Dalam hal apakah dosanya ? Ya simak bukti-bukti berikut :
1. Abu Hazim menggunakan pondok hasil tasawul (meminta-minta) dengan proposal, Abu Hazim pulang pondok sudah tegak benderang, lihat bukti di link berikut :
https://daurohsampung.wordpress.com/proporsal-tasawul-abu-hazim-magetan/

Meminta-minta ( proposal ) dan Talasshush ( korupsi ) dan larut ke dalam dunia atas nama dakwah.” Demikian poin kesalahan yang ditimpakan ke musuhnya, syaikh Abdurrahman al Adeny dalam malzamah “Menggulung Jaringan Sindikat Membongkar Makar Pengkhianat Abdurrohman Al Adeny, tulisan Abu Sholih Dzakwan Al Medany. Abu Turob komentari setelah melihat kesalahan besar Abdurrahman Al Adeny: “Dengan sebab itu Al ‘Allamah Luqman dan cs.nya membabi buta dalam membela si pengkhianat ini karena mereka satu misi“.

“…begitu juga Ma’had Al-Bayyinah Gresik dan yang lainnya sudah minta-minta, belum lagi uang sarana prasarana (uang muka), SPP dll, tapi tetap masih terus minus…“,demikian ujar Abul Abbas Khidir mengomentari adanya tasawul di pihak lawannya.

Kalau dengan saudara salafiyyin lainnya yang meminta-minta kendati untuk dakwah sekalipun, langsung dicap pengkhianat, harom, kalau dengan Abu Hazim karena tidak bisa mengusir dari pondok tasawul Ittiba’us Sunnah, Sampung, Plaosan, Magetan, ya dimaafkan secara licik

2. Abu Hazim menggunakan pondok yang tasawulnya ke donatur lewat rekening bank lihat buktinya disini, formulir untuk donatur tertera nomor rekening bank (croscek tahun 2009 masih aktif)


Gambar 2. Tampak proposal tasawul disertai rekening bank didalamnya tercantum, yang mana kalau saudaranya salafiyyin lainnya melakukan tasawul, pakai rekening bank riba tampil (karena memang darurat,dimudahkan adanya bank tsb), tidak pakai babibu, hizbi, sesat!

Kalau pada musuhnya, dicibir .. “Didalam “majalah dakwah” kalian dicantumkan No. Rekening Bank Ribawi, yang melazimkan dari perbuatan ini, bentuk-bentuk mu’amalah dengan pihak Bank”, demikian ungkap Abu Zakariya Irham bin Ahmad Al-Jawy dalam malzamahnya yang dia berjudul “Diatas Al-Haq Kami ‘kan Berlabuh “.

Western Union, jasa pengiriman uang yang persis dengan rekening bank, meminta bea kirim saat transfer, melancarkan kirim uang antar kota antar negara, mampu menyimpan sementara uang kita sebelum diambil dgn tunjukkan MTCN, demikianlah keterpaksaan memakai jasa bank ribawi tersebut. Dan sama juga, pegawainya juga terkadang perempuan, bahkan Western Union berada di kantor-kantor bank itu sendiri, mereka di Dammaj sering berinteraksi dengan Western Union karena keluarganya kirim fulus lewat Western Union. Yak opo, kok galak emen sama saudaranya yang memanfaatkan keterpaksaan ini ?

Ya itu kalau musuhnya berbuat, disikat, namun karena Abu Hazim bukan Sarbini, bukan musuhnya, maka tidak akan dicibir keras, bahkan dimaafkan secara licik dan picik.

3. Abu Hazim mengadakan program penataran Tajwid yang mengenakan tarif SPP Rp. 100.000 pada 22 – 28 November 2006, tertanda Abu Hazim yang bertanda tangan dibawahnya sebagai Pembina dalam kepanitiaan Daurah Penataran Tajwid dan Pengajaran Iqra’ Qira’ati.

Bukti lihat di gambar 3 berikut :

SPP terlarang karena tiada di zaman salaf, “Adanya Uang Muka dan Uang SPP (Bulanan atau Semester) Tidaklah didapati sama sekali di zaman Salafush sholih adanya uang muka..” kalau sekadar uang makan katanya boleh-boleh saja. Wah berat, pondok didamprat sama Khidir, di artikel “Sekolah & Kuliah Antara Realita & Sunnah punya Abul ‘Abbas Khidhir Al-Mulkiy, tambahan kaki Abu Turob.

Pondok Umar bin Khoththob di Sugihan, Solokuro, Lamongan digadang-gadang sbg pondok teladan, karena tidak ada SPP lantaran Abu Mas’ud Su’ud gurunya rela macul untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya serta pondok. Duh kasian, ustadz gak bisa macul, gak punya ladang, mengabdikan diri untuk pondok sepenuhnya, tidak bisa beli kitab, berkeluarga, berkendaraan, karena kosong pendapatan sehari-harinya tiada SPP. Teganya….

Akan tetapi sikap Turobi pada Abu Hazim ? Jalankan lanjut gan…uang pendaftarannya manna ? hikhik licik…

4. Abu Hazim Muhsin bin Muhammad Bashori tidak pernah ‘sempat’ membubarkan yayasan, sampaipun sekian kali ulamanya datang ke Sampung, Plaosan, Magetan, tidak pernah malu walau tidak membubarkan yayasan. Padahal kalau saudaranya yang berbuat dicap hizbi, bid’ah, sesat.

Abu Turob dalam “Wasiat Buat Salafiyun Indonesia” menegaskan : “Adapun masalah hukum ” yayasan atau jam’iyah ” – bagi kami disini – adalah merupakan perkara yang sudah selesai dan diterima sebagai perkara muhdats,dan bid’ah.

Berkata Abu Turob pada orang yang menyatakan “Kalian akan kesulitan berdakwah kalau tanpa jam’iyyah (yayasan)” : “Ya subhanalloh di mana tawakkalmu dan taqwamu wahai orang dungu? (Ada di malzamah mereka yang berjudul Menggulung Jaringan Sindikat Membongkar Makar Pengkhianat Abdurrohman Al Adeny, tulisan Abu Sholih Dzakwan Al Medany, muroja’ah Abu Turob)

Namun para pembaca, Abu Hazim tetap tegas menikmati Yayasan Tarbiyatus Sunnah di desa Magetan sana. Pembaca yang cerdas akan bertanya, buktinya ? Ini pak ini buk diklik disini ya https://daurohsampung.wordpress.com/2009/06/30/bukti-yayasan-abu-hazim-muhsin-magetan-masih-tegak-berdiri/.

5. Abu Hazim juga mengelola ‘para wanita’ yang mana dalam undang-undang Turobi juga terlarang. Kendati Abu Turob Saif bin Hadlor Al Jawi dkk membabi-buta menyerang semua pondok putri tanpa ampun, namun dengan saudaranya ini tidak pernah di”kasarin”, hasilnya sampai sekarang masih ada bagian Tarbiyatun Nisa’, Pondok Ittiba’us Sunnah, Magetan.

Abu Turob menerangken dengan gegap gempita : “Adapun penyelisihannya terhadap praktek salafussholeh adalah nyata sekali, karena kita tidak mendapatkan sejak zaman nabi sampai kurun mufadhdholah adanya TN dikalangan mereka, tidak kita dengar Rosululloh mendirikan TN atau menampung wanita untuk didik dalam waktu yang lama dan didalam sebuah asrama, sebagaimana kita tidak mendapatkan TN di kalangan para shohabat ,tabi’in, atba’ut tabi’in, dan selanjutnya, tidak kita dengar : ini TN Abu Bakar, TN Umar, TN Ibrohim An-Nakho’i, TN Ibnu Mubarok, TN Imam Ahmad, TN Imam Bukhori dst, bahkan pada masa kita ini tidak seorang ulama yang telah disepakati keilmuan dan manhajnya yang memiliki TN atau asrama khusus putri. ”

Lantas syekh Abu Turob berfatwa dengan POKOKNYA : “Pokoknya baik TN itu munculnya dari kaum muslimin atau orang kafir, semuanya tidak bisa dijamin kebenarannya karena menyelisihi dalil dan perbuatan salafusshoolih…“, demikian ujar Abu dalam malzamah berjudul “Dilema Tarbiyatun Nisa & Solusinya” tulisan dia.

Lantas diamini oleh Abul ‘Abbas Khadir al Mulkiy bahwa jelas bid’ah : “Seperti apa yang telah diada-adakan oleh sebagian kaum muslimin dalam da’wah, mulai dari jam’iyah, muassasah (yayasan-yayasan) , dan ma’had-ma’had TN (Tarbiyatun Nisa’) dan yang selainnya yang masuk pada perkara baru yang tidak disyari’atkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala..” (Manhajut Tabi’in Dalam Menyelisihi Orang-Orang yang Taqlid)

Mengikuti da’wah Ikwaniyyin dan Sururiyyin di antaranya… Menggembleng wanita mu’minah dengan cara pendidikan bid’ah semisal tarbiyatun nisa’…”, demikian teriak Khadir sang muqollid Abu Turob berkesimpulan dalam malzamahnya berjudul “Poin-poin mereka adalah Hizbiyyun”.

Beda lagi, kalau Abu Hafs Muhammad Amin Al Jawi lebih galak, kerusakan agama, mengikuti langkah setan, ngeri : “Sedangkan pondok TN ini adalah merupakan dari langkah-langkah syaithon, yang mengajak kepada kerusakan agama ini” (Tarbiyatun Nisa’ Metode Tanpa Berkah, tulisan Abu Hafs murojaah Abu Turob)

Habis sudah, buat lawan habisini semua, menyelisihi MANHAJ, BID’AH, HIZBIYYUN gan !!! Kalau buat lawan BID’AH, kalau buat kawan ??? Ya Abu Hazim pemilik PONDOK TN Tarbiyatus Sunnah Magetan masih jadi teman ? Terakhir Abu Turob jauh-jauh dari pulau Sumatera datang ke pondok Abu Hazim Muhsin Magetan, mendengarkan ceramah dua syekhnya sambil ikutan nikmati pondok hasil tasawul itu… padahal ada TNnya juga…

Begitulah kalau timbangan sudah rusak, otak sudah tidak bernalar lagi, mengadakan madrasah untuk lawan, juga sekolah, harom, yayasan bid’ah, memakai rekening sekedar memakai darurat, sesaaaat, belum lagi mendirikan TN tarbiyatun nisa’ sesat. Tasawul harom semua harom, tapi temannya, grupnya mengamalkan, sah-sah saja. Siapa yang miring otaknya, miring manhajnya hayooooo ?

Fitnah Yaman, diexport Abu Turob Saif dan di import Abu Hazim Muhsin bin Muhammad Bashory)

Bismillah…

Siapakah Abu Turob Saif bin Hadlor al Jawi ? Murid Syaikh Yahya Al Hajuri yang selama ini tinggal di Dammaj, Sha’da, Yemen, dia dan kawan-kawannya, relawannya, mengupayakan mengexport fitnah yaman (semula pertikaian syaikh Yahya dan syaikh Abdurrahman Mar’i) sejak pertengahan 2008 ke Indonesia via email-email.

Siapakah Abu Hazim Muhsin bin Muhammad Bashori ? Dialah santri setia Syaikh Yahya Al Hajuri, dia yang mengupayakan mengimport fitnah yaman ke Indonesia lewat kaki tangan anak-buahnya dan relawannya, merembetkan pertikaian antara asatidzah, hanya yang terfitnah dan culun saja yang ngikut Abu Hazim, yang tetap berdekatan dgn Syaikh Rabi’ ibn Hadi al Madkhali dan mendengar nasihatnya, SELAMAT.

Mohon siapkan program Winzip/WinRar, MS Word/Open Office dan Adobe
Acrobat Reader untuk membuka file-file berikut.

*** Petunjuk download file-file yang disimpan di 4shared.com :***
1. Misal yang didownload ditunjukkan alamatnya http://www.4shared.com/file/iVrxBHFr/sekolah.html.
2. Buka alamat tersebut,lantas klik “download now” “atau unduh sekarang”.
3. Lantas akan muncul tulisan “Link unduh Anda akan muncul setelah menunggu”,.. silakan antum tunggu beberapa saat, ada angka detik yang tampil, tunggu sampai 1 detik, 0 detik.
4. Bila sudah muncul “Unduh file sekarang”, klik kata-kata tersebut.
5. Nah, browser internet antum akan segera mendownloadnya, kadang menampilkan tulisan pilihan disimpan di folder mana. Segera simpan…
Mengingat kami memakai fasilitas gratis, mohon segera didownload file yang ada agar bisa diarsipkan mandiri. Barakallahufik.
*** selesai ***

Pertama-tama silakan baca dulu sejarahnya syaikh Rabi’ ibn Hadi telah
menyarankan untuk meredam fitnah Yaman sbb :
1. Nasihat Syaikh Rabi’ ibn Hadi untuk meredam fitnah dimuat bulan
Agustus 2008 yang silam
http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1314
(Nasihat asy Syaikh Rabi’ kepada Salafiyyin di Yaman dan selainnya, dimuat tanggal 13 Agustus 2008)
http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1315
(Nasihat Al ‘Allamah Rabi’ ibn Haadi al Madkhali kepada Salafiyyin di Indonesia, dimuat tanggal 13 Agustus 2008)
http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1327
(Wasiat & Nasihat Asy Syaikh Rabi’ ibn Haadi pada 4 Sya’ban 1429 H, dimuat tanggal 19 Agustus 2008)

2. Namun fitnah tak kunjung mereda, bagi yang belum mengetahui, simak di file pengantar.zip,
Bisa didownload via alamat pilihan sbb :
a. http://www.4shared.com/file/RNYAirJm/Pengantar.html

3. Sebagai obat atas fitnah ini, simak nasihat para Ulama Ahlussunnah
wal Jama’ah
Silakan unduh/download di alamat pilihan sbb  :
a. Seri pertama (Nasehat dan Teguran Keras Guru yg Arif & Bijak
terhadap Murid yg tidak Beradab dalam Berucap & Bertindak
, nama file nasht tgrn keras ymail.pdf
http://www.4shared.com/file/jloX4ZO4/nasht_tgrn_keras_ymail_v2.html
b. Seri kedua : (Judul : Celaan Bertubi-tubi terhadap Pewaris Para
Nabi”
. File asli bernama celaan_bertubi-tubi.pdf)
http://www.4shared.com/file/2bcCtGt_/celaan.html
c. Bimbingan Ulama Ahlussunnah Tentang Masalah Yaman
http://www.4shared.com/file/vavdWuTg/bimbingan.html

4. Serial tulisan asatidzah Salafiyyin
a. Mendulang berkah dengan yayasan Salafiyyah.pdf
http://www.4shared.com/file/lBEhaxUQ/yayasan.html

b. Al Ustadz Abu Abdillah Muhammad As-Sarbini Al-Makassari
hafidhahullah berkenan menulis dengan tulisan berjudul “Hendak kemana
kalian akan pergi dengan fitnah ini
“?
http://www.4shared.com/file/CpmLMPfu/kemana.html

c. Al Ustadz Abu Abdillah Muhammad As-Sarbini Al-Makassari
hafidhahullah berkenan menulis dengan tulisan berjudul “Meraih Berkah Bersama Ulama Besar dalam Menghadapi Fitnah“?
http://www.4shared.com/file/35LtPsXK/ulama.html

5. Sebagai intermezzo, untuk lebih mengenal saudara kita, ustadz Abu
Turob Saif bin Hadlor al Jawi dkk
, simak tulisan santai dari al Akh Abu Mahfudzh ‘Ali
bin ‘Imron bin ‘Ali Adam Al Andunisy, Abdul Karim, yang kini masih
menimba ilmu di Yaman, juga bantahan dari saudara kita lainnya dll.
Bisa didownload via alamat pilihan sbb :
a. Tirai itu kini telah tersingkap – 1 :
http://www.4shared.com/file/jpVHcYeB/tirai1.html

b. Tirai itu kini telah tersingkap – 2 :
http://www.4shared.com/file/zraEq6JE/tirai2.html

c. Ketika Hujjah Tak Lagi Menjadi Prioritas Utama
http://www.4shared.com/file/WCg3VlA2/ketikahujjah.html

d. Bukan Sekedar Tanggapan, namun Pelajaran Teruntuk Bani Hasan & Kawan-Kawan
http://www.4shared.com/file/wNBX3Syi/bukansekedar.html

e. Bani Hasan Sosok Turobi yang Penuh Keanehan
http://www.4shared.com/file/PDw4AFkX/keanehan.html

f. Lowongan Kerja Menjadi Saksi
http://www.4shared.com/file/-XZKQMfL/lowongan.html

g. Catatan Ringan Atas Tulisan “Buat yang memerangi kebatilan dengan
identitas samaran”

http://www.4shared.com/file/tFWoVfqw/catatan.html

h. Silsilah Rasail, Bintang itu pun kian menjauh (1)
http://www.4shared.com/file/58YGsMeF/silsilah.html

i. Mujahirin Baina Turobiyyin wal Gulatiyyin
http://www.4shared.com/file/x6JnwYpG/mujahirin.html

j. Meluruskan kedustaan Abdul wahab Al Andunisiy tentang Yayasan As
Salaf Balikpapan Indonesia

http://www.4shared.com/file/H0SjJWEd/thowil.html

k. Tirai itu kini telah tersingkap – 3
http://www.4shared.com/file/Wvd6j66C/tirai3.html

l. Bolehkah Mendirikan Yayasan Dakwah, tanggapan atas fatwa Syaikh Yahya Al Hajuri
http://www.4shared.com/file/fDUGVGug/yayasan2.html

m. Silsilah Rasail, Bintang itu pun kian menjauh (2)
http://www.4shared.com/file/ZtOXiZOS/silsilah2.html

n. Silsilah Rasail, Bintang itu pun kian menjauh (3)
http://www.4shared.com/file/sC94xKAa/silsilah3.html

o. Dialog dengan penjejak Turobiyyah Surabaya
http://www.4shared.com/file/9eCf_VD6/dialog.html

p. Sekolah dan Madrasah, Haramkah ?
http://www.4shared.com/file/iVrxBHFr/sekolah.html

BARU * BARU * BARU
Kunjungi http://dammajhabibah.wordpress.com untuk data, fakta terakhir yg ilmiah ttg syaikh Yahya al Hajuri dkk
Walhamdulillah…

Menyambut Gembira Kedok Sampung-Ngawi Terbuka…

Bismillah. Allahumma sholli ‘ala Muhammad…
Kita patut bersyukur alhamdulillah…. tuambah banyak ilmu seputar kisah aneh dai turobi Yaman di dammaj habibah, http://dammajhabibah.wordpress.com

Makin banyak tulisan ulama dan ustadz-ustadz disana dan layak dicermati.

Tak luput juga peran teman-teman disini, disana, di Indonesia, di Yaman, turut meramaikan email-email ini, biar semakin jelas siapa yang benar dan siapa yang salah .

Teruntuk sdr Nur Hijaz bns Jamal, yang selama ini selalu tunduk, patuh, seia-sekata dengan sang mahaguru, UDA alias Ustadz Dzul Akmal, yang belakangan akhirnya berani menyebut namanya ustadz “Dzul Akmal”, semula seakan-akan Nurhijaz yang langsung bertelpon ria ama Abul-Abul Al Yamani. Sebuah terobosan kecil yang mana mereka suka meminta nama, tempat, waktu, saksi, bukti, 6 W, 1 H, dst, akhirnya berani berucap sebuah nama. Nama yang demikian berarti perlu dihaturkan pada ulama Madinah, sebagai bukti keaktifan mereka membela para safiih, dungu (meminjam istilah syekh Muhammad bin Hadi hafidhahullah).

Menanggapi ancaman sdr Nurhijaz yang dibawah kontrol gaji Chevron, USA dan UDA, perkenankan ana berpuisi walo jelek… gak papa…

Puisi Buat Ustatz

“Ya Ustadz , Fatwa Syekh Rabi’ Bukan Untuk Bela Penipu Ummat,
Karena Apa Binasa Pandan ?
Kalau Tidak Karena Paku !
Karena Apa Binasa Kehormatan ?
Kalau bukan karena (bela) Panipu

Beta Bunda Tak Habis Pikir
Kerja Serempak Hendak Menipu
Apabila Banyak Bertipu Daya
Disitu Jalan Masuknya Dusta
Perbuatan Baik serta Mulia
Lebih Berharga dari Harta Dunia

Pikir Dahulu Sebelum Berdusta
Supaya Terelak dari Siksa Neraka
Membuat Perkara Amatlah Mudah
Menanggung Derita Amatlah Susah
Karena Didikan Agak Keliru
Hidupnya diisiu Tipu Menipu
Kalau Engkau Tidak Punya Rasa Malu
Berbuatlah Sesuai Seleramu

Apa Dikira Kita Bodoh-Bodoh Amat
Mudah Tertipu Karena Gelar Syaikhul Qiroat
Ya Ustadz, Mana Pernah Syaikh Rabi Tazkiyah Amanat,
Pada Dauroh Duat dengan Menipu Ummat ?
Jangan Mengira Engkau Lepas Berbuat
Semua Mata Kini Melihat Amat
Apa yang telah lalu, kini kembali Bersemburat
Kebingungan yang Kau Kobarkan Bikin Alamat
Hizbi bakal Bertepuk Semangat
Melihat Salafiyyin-Salafiyyat Tak Lagi Merapat

Baiklah, silakan cermati tulisan dari Yaman, berjudul Silsilah Rasail 3, Nasihat Emas dari Den Mas
http://www.salafishare.com/309LJNQJ65KB/AFUMXKV.pdf

Mau tahu penyelenggaraan dauroh ngawi yg penuh dusta itu ? Klik https://daurohsampung.wordpress.com/2009/07/10/surat-pernyataan-asatidz-ngawi-secan/

Bisa juga didownloat di www.scribd.com/cahdammaj/ untuk tulisan-tulisan yg telah lalu. Semoga bermanfaat.

Surat Pernyataan Ustadz Ngawi – Secan

Saudaraku, silakan yang ragu akan keabsahan surat pernyataan ini, silakan tanya sendiri asatidz Ngawi terkait.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Plus surat pernyataan berlepas diri dari ustadz Abu Ja’far, Timika.
http://sites.google.com/site/sitepribadikusite/files/klarifikasi.doc

Cukup sudah membongkar kedustaan-kedustaan mereka, silakan para pendusta datang ke dauroh pendusta itu… !!!

Dauroh Sampung, Dauroh wong Bingung

Masya Allah.  Sekian kali kita harus dibuat tersenyum, bahkan tertawa lepas. Bagaimana tidak, komedi putar terus berjalan amat lancarnya. Akhlaq dibuang kejujuran ditendang. Pilih sparepart dusta tak tentu rimba, putar…putar komedi dusta. Setelah dapat kunci Syaikh Robi’ agar datang ke Ngawi berkat jasa besar Dzul Akmal yang putar-putar bersemangat cari ‘lisensi’ untuk dauroh Ngawi. Akhirnya tebar ancaman tuk lapor ke Syaikh Robi’ Al Madkhali, asal tahu…..Syaikh Robi’ tentu tak diberitahu dustanya si Hasan Ngawi dan Abu Hazim Syaikh Qiroati.

Kalau Dzul Akmal tahu dan tak memberitahu maka ini adalah pengkhianatan dan upaya mempermainkan Syaikh Robi’ Al Madkhali, menghalalkan segala cara demi fatwa hanya tuk ramaikan dauroh Ngawi. Kalau Dzul Akmal tidak tahu, maka mushibahnya tentu lebih besar, bagaimana mungkin dia meminta fatwa dari Syaikh Robi’ Al Madkhali padahal dia sendiri tak tahu seluk-beluk Dauroh Ngawi?

Mereka bilang, Daurah Nasional Ngawi, tapi kita bilang Dauroh Dusta yang disebar ke segenap penjuru Alam ini. Dusta…di atas dusta…di atas dusta…yang semuanya bisa menyaksikan buktinya. Tanpa malu sebar sendiri pamflet tipu dayanya plus promosi situs fitnah aloloom-nya.

Saatnya bagi Dzul Akmal perbaiki diri. Bangkit dari alat tunggangan ahli fitan dari Magetan menjadi sosok lelaki sejati. Sampaikan keberanian dan ancamanmu ke Syaikh Robi’ Al Madkhali akan semua penipuan panitia dan penyelenggara Dauroh Ngawi-Magetan, dan jangan lupa makar Syaikh Qiroati dengan Dars Satu Bulan di Sampung, Magetan, guna menandingi Dauroh ulama dari sisi Syaikh Robi’ Al Madkhali. Bukankah makar ini belum kamu sampaikan ke Syaikh Robi’ Al Madkhali?

Jangan kamu terjun menjadi panglima bagi orang-orang bingung…dengan manhaj tipu menipunya.

Sadarlah bahwa jabatanmu hanyalah wali murid di markiz Paling Murni Al Magetani. Murni dusta tanpa basa basi.

Setelah habis-habisan memborbardir du’at Salafiyyin Indonesia sebagai hizbi, sesat, pengemis hina, pemburu harta dengan malzamah dari Dammaj yang tak santun. Mencetak dan menyebarluaskannya ke seluruh penjuru negeri demi memprovokasi para Salafi agar benci pada para da’i, kini saatnya orang-orang bingung ini mengundang hizbi yang telah disesatkannya ke acara daurohnya di Ngawi dan Sampung. Masak iya sih? Liat ajalah buktinya…. oce ?

http://img200.imageshack.us/img200/5461/kekeundanghizbi.jpg

Siapa yang mau meramaikan acara dengan kemasan dusta?

Fatwa Hajuri masih terus terpampang di wajah situs Panitia Kibul Internasional Ngawi-Magetan, agar Salafi Murni jangan enggan hadiri Dauroh Hizbi yang diisi para ulama yang direkomendasi Syaikh Robi’ Al Madkhali karena mereka adalah Hizbiyyun:

http://sampung.wordpress.com/2009/06/29/fatwa-syeikh-yahya/

Tidak boleh hadir di Daurah Bantul dengan alasan karena ‘hizbi’. Dasar orang buuingung, ternyata para da’i yang udah dicap ‘hizbi’ ntu,  malah diundang di acaranya ! Bahkan di Markiznya sendiri!! Weleh…weleh, nek dadi wong endong jok nemen-nemen ta cak cak…

Yang Patut Dikasihani:

-Kasihan Kang Abu Turob yang sudah tasawul habis-habisan pakai jurus pengemis dari gua buta, embat terong dan pisang di pasar Dammaj dan mentahdzir habis-habisan pula para da’i Salafy di Indonesia ehh…. Kang Abu Hazim ternyata malah mengundang da’i-da’i yang sudah dicap “hizbi” itu ke kandangnya yang paling murni di Magetan. Dasar orang buuingung.

-Kasihan pula kan Syekh Hajuri, udah modal keluarkan suara tahdzir para da’i sebagai hizbi, eehh…Kang Abu Hazim malah ngundang para da’i yang sudah diserapahi dan dihizbikan ke kandangnya sendiri

-Yang juga patut dikasihani adalah Hasan dan saudara-saudaranya, sudah habis-habisan cetak buku manhaj tigaribuan membongkar hizbiyyahnya…..eehh Kang Abu Hazim dan Hasan sendiri (dia ini malah menjadi ketua Panitia Dauroh Kebingungan Yang mengInternasional) malah mengundang para da’i hizbi ke markiznya.

-Kasihan Kang Dzul Akmal, sudah susyah payah carikan fatwa ke Syaikh Robi; eehh…ternyata terkuaknya bukti tipu daya Dauroh Ngawi-Magetan tak bisa dia pungkiri. Ini kan sama saja dengan menghancurkan nama kondangnya di depan para masyayikh? Masak menyingkap kedustaan dan pengelabuan Dauroh Ngawi dan Magetan akan dia laporkan ke Syaikh Robi’ sebagai upaya pemboikotan terhadap fatwa Syaikh Robi’? Saya kira Kang Dzul Akmal tidak akan berani senekat itu bermain-main.

Tak kalah serunya, semua adegan kebingungan ini malah dipromosikan ke seluruh penjuru dunia oleh…klik aloloom!!

Manhaj Murni Teladan dari manakah ini? Mengundang para da’i hizbi ke Daurohnya? Mengumunkan dan mempromosikannya tipuan pamfletnya ke seluruh dunia? Kalau mencari dana demi pembangunan masjid dan ma’had dicap sebagai amalan yang hizbiyyah yang memalukan, tapi kalau mempromosikan cara menipu dan berdusta mana malunya. Semoga Allah menolong saudara-saudara kita yang sedang dilanda kebingungan hebat ini, amin. (wong binun yg tertegun ama si super binun)

Artikel penuh manfaat… Ada DUSTA dibalik Dauroh mereka !

ADA APA DENGAN DAURAH NGAWI – MAGETAN?? (9)
http://dammajhabibah.wordpress.com/2009/07/07/ada-apa-dengan-daurah-ngawi-magetan-9/

ADA APA DENGAN DAURAH NGAWI – MAGETAN?? (8)
http://dammajhabibah.wordpress.com/2009/07/06/ada-apa-dengan-daurah-ngawi-–-magetan-8/

ADA APA DENGAN DAURAH NGAWI – MAGETAN?? (7)
http://dammajhabibah.wordpress.com/2009/07/04/ada-apa-dengan-daurah-ngawi-%E2%80%93-magetan-7/

ADA APA DENGAN DAURAH NGAWI – MAGETAN?? (6)
http://dammajhabibah.wordpress.com/2009/07/03/ada-apa-dengan-daurah-ngawi-%e2%80%93-magetan-6/

ADA APA DENGAN DAURAH NGAWI – MAGETAN?? (5)
http://dammajhabibah.wordpress.com/2009/07/03/ada-apa-dengan-daurah-ngawi-%e2%80%93-magetan-5/

ADA APA DENGAN DAURAH NGAWI – MAGETAN?? (4)
http://dammajhabibah.wordpress.com/2009/06/30/ada-apa-dengan-daurah-ngawi-%e2%80%93-magetan-4/

ADA APA DENGAN DAURAH NGAWI – MAGETAN?? (3)
http://dammajhabibah.wordpress.com/2009/06/28/ada-apa-dengan-daurah-ngawi-%e2%80%93-magetan-3/

ADA APA DENGAN DAURAH NGAWI – MAGETAN?? (2)
http://dammajhabibah.wordpress.com/2009/06/26/ada-apa-dengan-daurah-ngawi-magetan-2/

ADA APA DENGAN DAURAH NGAWI – MAGETAN?? (1)
http://dammajhabibah.wordpress.com/2009/06/24/ada-apa-dengan-daurah-ngawi-magetan-1/

Bukti Yayasan Abu Hazim Muhsin, Magetan MASIH Tegak Berdiri

Marilah…. kita lihat dengarkan buktikan…. langsung dari magetan, bahwa yayasan Tarbiyatus Sunnah yang diketuai Abdul Qohhar, Magetan, masih tegak berdiri. Disana Abu Hazim Muhsin bin Muhammad Bashori menikmati hari-harinya… tanpa tasawul LAGI, tanpa rekening LAGI (katanya)…

Berkata penulis :

Saya menyatakan BERSALAH & MENCABUT info pengumpulan KTP “minggu lalu” dan meralat YANG BENAR pengumpulan KTP tsb “di awal Ramadhon dan kejadiannya bulan Syawal” sebagaimana penjelasan langsung Abdul Qohar. Untuk lebih jelasnya saya transkrip rekaman tsb, yg menunjukkan telah ada upaya untuk MEMPERPANJANG STATUS KEBID’AHAN YAYASAN MAGETAN. Bahkan untuk persoalan BESAR (yayasan) dikalangan Turobi ini, yg dengannya Salafy bisa dicap sebagai HIZBY ternyata Abdul Qohar (sang ketua Yayasan Tarbiyatus Sunnah, Magetan) TIDAK PUNYA WKTU untuk membubarkannya!! Menyedihkan…

Transkrip rekaman ucapan Abdul Qohhar sang ketua Yayasan Tarbiyatus Sunnah, Magetan. Rekaman diambil pihak mereka, Abdul Aziz pd 17/4/2009 ba’da Dhuhur…
File 1:
Sekitar dua atau tiga hari yang lalu ustadz Rifa’i itu tanya ke ana, apa bener antum baru-baru ini meminta KTP ke Abu Muhammad untuk perbaikan yayasan, kan begitu. Kemudian ana jawab: Kalau baru-baru itu salah ustadz, itu kami adakan sekitar bulan Syawal atau Ramadhon, awalnya Romadhon kemudian kejadiannya bulan Syawal, gitu. Itu kami mengumpulkan KTP itu dalam rangka perbaharuan yayasan, pembaruan yayasan karena yayasan lama ketika Pak Haryono selaku ee Pengacara itu bilang ke ana yayasan ini sudah ndak bisa dipakai harus didaftar ulang gitu. Kemudian karena dia nawari begitu lha terus maunya bapak? aa.. Saya kan nanya begitu, Pak Haryono bilang ya kalau bisa dan mau, saya bantu untuk diperbaharui yayasan agar pondok ini nanti bisa legal, bisa diakui oleh pemerintah, macem-macem itu, ya sudah tafadhol kalau mau bantu, dan yang tetep kami pasti pak kami ndak ngurusi begini dan begitu, kalau bapak mau ngurus ya silakan kami ndak menghalangi, yaa. Setelah itu, kami ngumpulkan dan kami serahkan fotokopinya itu ke Pak Haryono itu kemudian diurus dan setelah itu ndak ada kabar wala ditelepon setelah itu. Jadi ndak ada embel-embel apa-apa kecuali pengumpulan KTP untuk perbaharui yayasan dan ndak ada hasilnya sampai sekarang. Lha sebenarnya setelah itu ustadz Muhsin negor ana, gimana antum ini kok malah begini dan begitu, ini mbikin masalah. [ http://www.4shared.com/audio/DG9FAweH/Yayasan_magetan_1.html ]
File ke-2:
Begini…kalau masalah yayasan misalnya ada yang masih menuntut dan begini dan begitu misalnya yaa kemudian ada yang sanggup membantu untuk membubarkan silakan saja kemari, tak serahkan ini bubarkan gimana khairnya antum, ana ndak punya waktu untuk membubarkan… lha iyaaa gimaaana ini butuh waktu padahal kita ini ngurusi (pembubaran) yayasan nggak ada waktu [ http://www.4shared.com/audio/eRewl4r9/Yayasan_magetan_2.html ]
File ke-3:
Kalau itu yang mau dimaksud berarti hartanya seratus ribu dan sekarang hartanya dimana ndak tahu. Fotokopi Akte Notaris masih ada tapi aslinya malah saya ndak tahu. [ http://www.4shared.com/audio/kw4BfvZl/Yayasan_magetan_3.html ]
Ada bbrp catatan:
Abdul ‘Aziz said: [Na’am, jazzakumullohu atas tegurannya…tetapi yang perlu ana ingatkan, tanah pondok, mesjid dsb tidak ada milik yayasan, semuanya milik keluarga Abu Hazm dan Abu Hazm sendiri, harta yayasan bila mengacu pada akte pendirian adalah hanya uang Rp.100.000.-. Tidak ada asset yayasan…. ] Benarkah demikian?

Baiklah, saya hanya akan menampilkan ulang, simak bukti PENGUMPULAN DANA UMMAT ATAS NAMA YAYASAN MAGETAN yang ternyata diklaim “semuanya milik keluarga Abu Hazm dan Abu Hazm sendiri”!!(Semua bukti ini telah tersebar luas di internet):

Penarikan uang untuk Program Penataran Tajwid di Magetan oleh Abu Hazim Muhsin ibn Muhammad Bashori :

Saya katakan ini termasuk modus kuno PENGGELAPAN AMANAH UMMAT yang kemudian dengam MUDAHNYA diKLAIM sebagai “SEMUANYA MILIK KELUARGA ABU HAZIM DAN ABU HAZIM SENDIRI”!

abdulaziz said this on 19 / April / 2009 at 6:10 AM : [harta yayasan bila mengacu pada akte pendirian adalah hanya uang Rp.100.000.-. Tidak ada asset yayasan…. ]

Sebaiknya Abdul ‘Aziz sebagai “Menteri Penerangan” Abu Hazim dan keluarganya segera membuktikan bahwa TIDAK ADA SUMBANGAN DALAM BENTUK APAPUN BAHKAN SEPESERPUN yang masuk ke dalam pondok Magetan baik hasil dari TASAWUL TERANG-TERANGAN dengan mencantumkan REKENING BANK RIBAWI, maupun hasil sumbangan yang langsung diterima Yayasan dari PARA DONATUR sejak awal berdirinya sampai hari ini! Berikut muamalah Riba yang kemudian DIKLAIM SEPIHAK oleh Abdul Aziz sebagai “semuanya milik keluarga Abu Hazm dan Abu Hazm sendiri”!!

Wahai ‘Abdul ‘Aziz, apakah anda hendak menegaskan kepada umat bahwa amanah para donatur tersebut adalah menyumbangkan hartanya kepada ABU HAZIM DAN SEMUA KELUARGANYA?!! Sehingga semua anak cucu Abu Hazim dan keluarganya BERHAK MEWARISI HARTA KEKAYAAN YAYASAN MAGETAN? Lahawla wala quwwata illa billah.

Terakhir, konsekwensi Manhaj Turobiyyun jgn kalian lupa bahwa Pencantuman Rekening Bank telah menunjukkan BUKTI NYATA atas MUAMALAH RIBA yg MUTLAK HAROOM di sisi Manhaj Turobiyyun. Maka ingatlah bahwa kesempurnaan kalian dalam membersihkan diri bukanlah dengan terus bertahan di atas “atsar-atsar” yang dibangun di atas kebid’ahan Yayasan, tidak di atas ketaqwaan tasawul dan Ribawi yg demikian ini. Maka kenapa kalian masih tetap bertahan di atasnya atas nama “SEMUANYA MILIK KELUARGA ABU HAZIM DAN ABU HAZIM SENDIRI”!? (/aq)

Syarat Mutlak Dauroh Ngawi dari Syekh Rabi’

الحمد لله حق حمده والصلاة والسلام على نبيه وعبده محمدٍ وعلى آله وصحبه, وبعد:

Saya telah menghubungi Asy-Syaikh Al-Fadhil Abur Rabi’ Arafat bin Hasan Al-Muhammady hafizhahullah pada waktu Ashar, hari Sabtu 27 Jumadil Akhir 1430 H di tempat tinggal beliau di Al-Madinah An-Nabawiyyah. Dan beliau mengatakan kepada saya bahwa Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhaly berkata kepada saya: “Sebagian ikhwah dari Indonesia telah menelepon saya untuk meminta penjelasan bagaimana menyikapi para da’i yang akan mengunjungi mereka sebagai utusan dari markaz Dammaj. Maka saya katakan kepada mereka: “Para dai yang akan datang dari Dammaj untuk berdakwah di Indonesia, saya memberi syarat kepada mereka agar mereka tidak membicarakan fitnah dan mereka jangan mencela dua syaikh yaitu Abdurrahman bin Mar’i dan Abdullah bin Mar’i.”

Demikian juga Asy-Syaikh Arafat telah mengabarkan kepada saya dari Al-Allamah Rabi’ Al-Madkhaly, bahwa beliau mengatakan: “Saya tetap pada nasehat saya yang pertama kepada orang-orang Yaman.”

Asy-Syaikh Al-Fadhil Arafat bin Hasan Al-Muhammady hafizhahullah juga berkata bahwa Asy-Syaikh Muhammad bin Hadi Al-Madkhaly mengatakan kepada saya: “Celaan Al-Hajury terhadap Asy-Syaikh Ubaid Al-Jabiry adalah bathil dan engkau akan mendapati celaan dia ini, di rekaman yang telah kami rekam bersama para ikhwah Al-Jazair, mintalah rekaman itu dari mereka dan sebarkanlah.”

Dan beliau telah mengijinkan kepada Asy-Syaikh Al-Fadhil Arafat bin Hasan Al-Muhammady hafizhahullah untuk menukil perkataan ini dari beliau dan menyebarkannya di web site.

Dan beberapa penuntut ilmu yang terpercaya dan adil telah mengabarkan kepada saya bahwa fadhilah Al-Allamah Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhaly hafizhahullah berfatwa kepada Salafiyyun di Belgia agar mereka menyambut Asy-Syaikh Abdullah bin Mar’i dengan baik, dan bahwasanya Asy-Syaikh Rabi’ mengatakan kepada mereka: “Abdullah bin Mar’i adalah shahibu sunnah dan berilmu, maka jangan sampai kalian membenarkan tuduhan buruk terhadapnya, sambutlah dia dengan baik dan muliakanlah!”

Asy-Syaikh Al-Allamah Rabi’ bin Hadi Al-Madkhaly hafizhahullah beliau masih hidup dan mendapatkan rezeki, maka silahkan menanyakan kepada beliau dan ini nomor HP beliau bagi yang ingin memastikan langsung dari beliau: 0096625274419, dan ini nomor beliau yang lain: 0096625274450.

Mereka juga telah mengabarkan kepada saya dari Fadhilah Asy-Syaikh Muhammad bin Hadi Al-Madkhaly hafizhahullah, bahwa beliau pernah berkata dalam sebuah majelis tentang Yahya Al-Hajury dan para muridnya: “Mereka adalah (sufaha’) orang-orang dungu, maka janganlah kalian dekat-dekat dengan mereka.”

Dan fadhilah Asy-Syaikh Muhammad bin Hadi Al-Madkhaly hafizhahullah beliau masih hidup dan mendapatkan rezeki, maka silahkan kalian menanyakan kepada beliau dan ini nomor HP beliau bagi yang ingin memastikan langsung dari beliau: 0096655327586.

Sampai di sini saja.

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم والحمد لله رب العالمين.


Ditulis oleh:

Abu Waqid Abdullah bin Shalih Al-Maghramy Al-Qahthany

Aden-Yaman

Diterjemahkan dari http://wahyain.com/forums/showthread.php?t=853 oleh

أخوكم في الله

عدي بن جمان أبو المس الأندونيسي -عفا الله عنه-

Pamflet Dauroh Ngawi & Kelihaian Panitia

Dari pamflet pengumuman Dauroh Nasional Ngawi (yang ternyata juga memendam masalah) yang penyebarannya juga dilengkapi oleh Nurijaz dan Munajat dengan penegasan Syaikh Robi’ untuk hadir di Ngawi.

Lihat pamfletnya disini :

http://img7.imageshack.us/img7/4910/daurohngawi.jpg

http://img141.imageshack.us/img141/4910/daurohngawi.jpg

Ternyata secara licin luarbiasa telah didomplengi oleh agenda yang lebih besar dari sekadar Dauroh Ngawi, yaitu Dauroh Sampung Magetan selama satu bulan yang waktunya sengaja dipaskan bersamaan dengan Dauroh Bantul (yang nyata-nyata direkomendasi oleh Syaikh Robi’ untuk dihadiri Salafiyyun) yang diisi oleh para ulama yang datang dari sisi Syaikh Robi’ hafidhahullah.

Jelas bahwa Dauroh Sampung Magetan TIDAK ADA REKOMENDASI dari Syaikh Robi’ untuk menghadirinya. Bagaimana mungkin Syaikh Robi’ menegaskan agar Salafiyyin mendatangi dan meramaikan Daurah Sampung Magetan sementara di saat yang sama (insya Allah) para ulama yang dekat beliau, yang datang dari sisi beliau  juga memiliki kegiatan yang sama (Dauroh), kegiatan yang sejak awalnya telah dan selalu dikonsultasikan dengan beliau dan para ulama kepercayaan beliau?!

Duhai, kemana larinya akal sehat orang-orang ini, iya orang-orang yang selalu dan selalu bertameng dengan fatwa Syaikh Robi’ untuk memukul fihak lainnya tetapi sekarang malah memecahbelah para Salafiyyun agar tidak sepenuhnya datang di majelisnya para ulama kepercayaan Syaikh Robi’?……….. (mr pecut)

ADA APA DENGAN DAUROH DI(kampung) SAMPUNG?

Dengan hati yang sedih kami harus berkata : “Telah tersebar info Daurah Nasional di Ngawi melalui pamflet serta SMS. Adapula yang menyebarkannya email sebagaimana yang dilakukan oleh saudaraku Nurhijaz, tak lupa ajakan untuk menghadiri acara tersebut dengan membawa sanad dari seseorang (nama kunyahpun tak disebutkannya) yang berhasil melakukan hubungan via telepon dengan Abu Hammam Al Yamani dengan Syaikh Robi’ (informasi ini juga ditampilkan di: http://al-ilmu.com/headline.php?id=91 ). Tak luput pula saudara Munajat menggunakan milis nashihah untuk menyebarkan informasi yang sama (berdasarkan isi pamflet).

Adapun isi pamflet yang sampai kepada kami simak di http://img25.imageshack.us/img25/7663/48227663.jpg.

Nampak tertulis jelas: “Bekerjasama dengan: Pemerintah Kabupaten Ngawi (lengkap dengan logo Pemkab Ngawi).” Dan tertulis : “Klik… http://www.aloloom.net”.

Dengan tulisan di atas, penyebar informasi (juga pembuat pamflet tsb) ingin menegaskan kepada kita sekalian bahwa 2 orang Syaikh dari Yaman tsb adalah TAMU NEGARA (dalam hal ini Tamu Resmi Pemerintah Kabupaten Ngawi Jawa Timur Indonesia), yang dengannya Pemerintah Kabupaten Ngawi “harus” ikut pula bertanggungjawab baik secara logistic maupun security sesuai dengan standar protokoler terhadap Tamu Negara dari Negeri lain.
Benarkah mereka adalah tamu Negara? Jika benar, tentulah ini merupakan prestasi yang prestisius bagi saudara Hasan Ngawi dan saudara Abu Hazim yang mempromotori pelaksanaan Dauroh untuk pertama kalinya.
Ataukah… sekadar trik panitia yang semula hanyalah pengajuan proposal pinjam tempat (Masjid Agung Ngawi) kepada pemerintah untuk mengadakan acara, namun kemudian dengan sedikit polesan sudah begitu “Percaya Diri” menampilkannya diri sebagai “Bekerjasama dengan: Pemerintah Kabupaten Ngawi (lengkap dengan logo Pemkab Ngawi). Klik… http://www.aloloom.net” Allahu a’lam.

Tentulah para ustadz di daerah Ngawi dan sekitarnya yang lebih berhak untuk memberikan klarifikasi atasnya.

Selain itu, ada beberapa tanggapan yang perlu kami sampaikan:
1.Siapakah seseorang yang berhubungan dengan Abu Hammam Al Yamani dengan membawa sanad dari Syaikh Robi’, agar menghadiri kedua acara tsb (Dauroh Ngawi dan Bantul-Jogja)?

2.Dalam pikiran yang sederhana, kita semua akan bisa mengamalkan fatwa Syaikh Robi’ untuk hadir di Daurah Ngawi (18-20 Juli), kemudian datang ke Dauroh Bantul (25-27 Juli). Fatwa yang mereka sebarkan, yang menyebutkan diharap salafiyyin untuk hadir HANYA di kedua dauroh tsb (Ngawi dan Bantul). Tidak di selainnya! Tidak di sampung MAGETAN tentunya !

3.Kalau kita sedikit seksama membaca Pengumuman Dauroh Ngawi yang disebar, niscaya kita akan menemukan kenyataan bahwa Dauroh Ngawi HANYALAH sasaran kecil untuk menggapai agenda yang jauh lebih besar dan lebih penting yaitu DAUROH SATU BULAN DI MARKIZ ITTIBA’US SUNNAH SAMPUNG MAGETAN yang dilaksanakan SEUSAI Dauroh Ngawi (lihat tulisan di pamflet paling bawah yang di bold hitam). DAUROH yang nyata-nyata disusun bersamaan (bahkan lebih panjang) untuk MENGIMBANGI Dauroh Bantul-Jogja yang diisi (insya Allah) oleh para Masyayikh yang memiliki hubungan dekat dengan Syaikh Robi’ hafidhahullah. Berikut isi SMS yang disebarkan untuk memperkuat bukti di atas: “DaurohInsyaAllahDimasjidAgungBaiturrahmanNgawi,18-20juli.Sy.HasanArRoimy&Sy.MuhBinMani’(YAMAN), dilanjutkan1blnDarsDiMa’hadSampungMgt,mohonSebar” Perhatikan kalimat yang kami bold, adakah kesempatan untuk hadir di Dauroh Bantul-Jogja sebagaimana penegasan Syaikh Robi’ untuk menghadirinya, jika SEUSAI Dauroh Ngawi telah di’Sampung’kan dgn program susulan berupa Dars 1 Bulan di Sampung Magetan?! Bukankah saudaraku Nurhijaz, “seseorang” yang bersandar kepada Abu Hammam Al Yamani dan saudara Munajat juga menukil nasehat Syaikh Robi’ agar Salafiyyun menghadiri Dauroh Bantul (dan bukan Dauroh Sampung)?!

4.Satu pertanyaan buat saudaraku Nurhijaz dan seseorang yang berhubungan dengan Abu Hammam Al Yamani, apakah kalian juga menjelaskan kepada Syaikh Robi’ bahwa seusai Dauroh Ngawi telah disusul dengan agenda “Sampung” untuk menyaingi rangkaian Dauroh Rutin Tahunan yang di Bantul? Tentu kalian akan menjawab (sebagaimana yang kalian sebarkan) bahwa Syaikh menegaskan agar Salafiyyun hadir di 2 Dauroh tersebut yakni Dauroh Ngawi dan Bantul. Dan tidak ada penegasan sama sekali dari beliau untuk menghadiri Dauroh SATU BULAN di Sampung Magetan yang sengaja disamakan waktunya dengan Dauroh Bantul-Jogja (yang diisi – tanpa kita harus ragu! – oleh orang-orang dekat beliau hafidhahullah)! Adakah diantara kita yang percaya bahwa Syaikh Robi’ memalingkan Salafiyyun dari Dauroh Bantul-Jogja yang diisi oleh orang-orang dekat beliau, untuk kemudian beliau menegaskan agar Salafiyyun menghadiri Dauroh di Kampung Sampung?! Tentu tidak.

5.Dari SMS, pamflet dan email yang disebarkan jelas tidak tepat jika mereka menjadikan fatwa Syaikh Robi’ sebagai penegasan untuk hadir di Kampung Sampung selama 1 bulan. Pada pamflet yang sama juga nampak jelas semangat yang kontraproduktif demi padamnya api fitnah, semangat untuk memecah konsentrasi Dauroh Bantul yang justru diisi oleh orang-orang kepercayaan Syaikh Robi’ hafidhahullah. Insya Allah dengan datangnya para Masyayikh di Bantul nanti, akan tersingkap siapakah seseorang ini yang begitu bersemangat menjadikan fatwa Syaikh Robi’ sebagai tameng Dauroh Ngawi yang kemudian begitu semangatnya pula dijadikan tameng oleh panitia Dauroh Magetan di Kampung Sampung dalam rangka menandingi Dauroh Tahunan di Bantul-Jogja. Apakah saudara Nurhijaz, seseorang dan saudara Munajat juga mau bertanggungjawab terhadap beberapa kedustaan isi pengumuman Dauroh Ngawi yang sebagiannya telah mulai terkuak?

6.Dauroh Sampung, selain tidak ada penegasan dari Syaikh Robi’ untuk menghadirinya, nampak bahwa Dauroh ini tidak ada semangat untuk berbenah diri, upaya untuk mendekatkan dan melunakkan hati-hati yang terkoyak, melakukan segala hal yang bisa memadamkan api fitnah sebagaimana nasehat Syaikh Robi’ hafidhahullah. Bukannya meneladani fatwa Syaikh Robi’ untuk ikut menyukseskan Dauroh Bantul-Jogja demi mempererat persatuan umat. Dauroh Sampung kini justru dikhawatirkan menjadi salah satu bukti terkini, semangat menyaingi dauroh tahunan dari pihak Magetan. Alangkah indahnya jika masing-masing pihak yang bertikai menyambut gembira nasehat Syaikh Robi’, mengerahkan segala daya agar para ustadz (selaku pembimbing dakwah di negeri ini yang langsung berhubungan dengan umat) bisa duduk bersama, di tempat yang sama, memecahkan dan mengemukakan problem pertikaian yang ada di depan para ulama yang memang datang dari sisi Syaikh Robi’ Hafidhahullah. Bukankah selama ini selalu dan selalu Syaikh Robi’ yang mereka jadikan sandaran untuk “memukul” pihak lainnya? Maka bagaimana mungkin mereka berlindung dengan petuah dari Syaikh Robi’ hafidhahullah sementara mereka sendiri membikin acara “Sampung” yang dibuat bersamaan dengan Dauroh para Masyayikh yang datang dari sisi Syaikh Robi’ di Bantul-Jogja? Subhanallah, ini adalah fenomena 2D (Dauroh Dadakan) yang sangat menakjubkan… memecah-belah barisan para ustadz dan ikhwah, agar jangan sampai duduk di tempat yang satu, di depan Masyayikh yang datang dari sisi Syaikh Robi’ untuk mendapatkan jawaban yang menentramkan dan menyelesaikan problematika yang ada. Semangat apa ini? Siapakah sesungguhnya yang memiliki semangat untuk memadamkan api fitnah dan siapa pula yang memiliki kepentingan untuk terus menyalakan api fitnah, memecah-belah para ustadz dengan berlindung di balik fatwa-fatwa Syaikh Robi’ hafidhahullah?!

7.Para ikhwah mungkin saja bisa hadir di dauroh Ngawi dan Bantul (karena acaranya memang tidak dibuat persis bersamaan) tetapi bgmn dgn para ustadz? Apakah mereka bisa hadir sementara acaranya dibarengkan? Bukankah para ustadz akan bingung? Kita jawab, tidak! Para ustadz (sebagai pembimbing kita) tidak akan bingung! Dari pamflet dan pengumuman yang mereka sebarkan telah nyata menunjukkan bahwa Markiz Sampung telah memberikan ultimatum yang sangat gamblang: “ikut Dauroh kami (yang tidak ada rekomendasi Syaikh Robi’ untuk menghadirinya) dan kalian tidak bisa mengikuti Dauroh di Bantul-Jogja atau kalian ikuti Dauroh di Bantul-Jogja yang diisi oleh orang-orang dekat Syaikh Robi’ yang beliau sendiri merekomendasi penegasan untuk menghadirinya dan kalian tidak mengikuti dars dari para ulama yang datang dari sisi Markiz Paling Murni Sedunia!” Iya, Markiz Sampung telah mengultimatum dan memaksa para ustadz untuk memilih, datang ke Sampung (tanpa rekomendasi Syaikh Robi’) atau datang ke Bantul, duduk bersama para Masyayikh yang datang dari sisi Syaikh Robi’!

8.Belum lagi syarat yang ditetapkan oleh Syaikh Robi’ agar da’i yang datang dari sisi Dammaj tersebut tidak membicarakan fitnah dan tidak pula membicarakan Syaikh Al Mar’i bersaudara. Acara Dauroh di Ngawi dan Magetan belum berlangsung, tapi kita sudah disuguhi aksi jarh thd Syaikh Al Mar’i. La qaula wala quwwata illa billah.

Saudaraku Nurhijaz, saudaraku seseorang, saudaraku Munajat pemilik al-ilmu.com/akhwat.web.id, dan orang-orang yang menyebarkan pamflet tersebut memiliki kewajiban ilmiyah untuk memberikan penjelasan. Jangan umat dibuat bingung, menjadikan fatwa Syaikh Robi’ sebagai sandaran, di saat yang sama juga bersikap kontraproduktif menjadikan fatwa tsb (sadar atau tidak) sebagai alat untuk “menandingi” Dauroh Bantul-Jogja yang diisi oleh orang-orang kepercayaan beliau. Kami ulang lagi, jangan hanya terfokus dengan fenomena penampakan aneh seputar Dauroh Ngawi (yang inipun sudah terkandung penipuan dan kedustaan), persoalan yang tak kalah besarnya juga terletak di Dauroh Kampung Sampung, demi menggagalkan kita semua untuk mengikuti nasehat Syaikh Robi’ agar hadir di Dauroh Bantul-Jogja.

Kampung Sampung telah menjual barang dagangannya, tetapi bukankah wajar jika kita berpaling demi memilih “dagangan” yang lebih mantap dan berkualitas? “Dagangan akhirat” yang nyata-nyata datang dari sisi Syaikh Robi’ hafidhahullah sebagaimana begitu bersemangatnya mereka menyebarkan fatwa dari Syaikh Robi’.

Semoga Allah Ta’ala memberikan ketegaran dan kekuatan kepada segenap panitia pengampu acara yang mulia ini, sungguh kalian memikul beban yang sangat berat yang tidak setiap insan mampu memikulnya, kita semua sangat membutuhkan acara seperti ini setiap tahunnya dan bahkan lebih banyak lagi kesempatan untuk bertemu dengan para ulama Ahlussunnah.

Tentulah Syaithon beserta segenap bala tentaranya tidak akan ridho, dengan segala cara mereka merendahkan dan menghinakan demi pupusnya acara mulia seperti ini. Suksesnya acara ini menjadi tanggungjawab kita bersama sebagaimana acara ini sudah menjadi kebutuhan penting kita para Salafiyyun di negeri ini untuk langsung mendengarkan petuah dan nasehat emas dari para ulama Rabbaniyyun..semoga kita semuanya terketuk untuk berta’awun, menyumbangkan segala apa yang kita mampu baik moril maupun materiil demi suksesnya acara yang mulia ini. Adapun anjing menggonggong,…itu memang sudah pekerjaannya. Allahu a’lam.